banner

Candi Borobudur

Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar abad ke-8 masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.

banner

Soekarno-Hatta International Airport T3

Dengan luas 422.804 meter persegi, terminal baru ini sedikit lebih besar daripada Terminal 3 Bandar Udara Internasional Changi Singapura. Memiliki 10 gerbang untuk penerbangan internasional dan 18 untuk domestik, 206 konter lapor-masuk, 38 swakonter dan 12 konter bag drop, 48 garbarata, 2 hotel bintang 4, ruang pertemuan, toko bebas cukai, toko ritel, dan gedung parkir. Juga memiliki sebuah sistem pengamanan bagasi otomatis dengan sedikitnya 13 sabuk konveyor.

banner

Surfing (Selancar)

Selancar merupakan sebuah olahraga yang biasanya berlangsung di atas ombak yang tinggi. Olahraga ini dilakukan dengan menggunakan sebilah papan sebagai alat untuk bermanuver di atas ombak. Papan tersebut akan bergerak dengan menggunakan tenaga arus ombak di bawahnya dan arahnya dikemudikan seorang peselancar. Adrenalin akan terpacu karena tertekan untuk mengarahkan papan selancar sekaligus menjaga keseimbangan.

banner

Singapore (Kota Singa)

Nama Singapura berasal dari bahasa Melayu (Sanskrit सिंहपुर "Kota Singa"). Dewasa ini, Singapura kadang dijuluki sebagai Kota Singa. Studi sejarah membuktikan bahwa singa kemungkinan tidak pernah ada di pulau itu; makhluk yang dilihat oleh Sang Nila Utama, pendiri dan pemberi nama Singapura, bisa jadi seekor harimau.

banner

Burj Khalifa, Dubai

Burj Khalifa (bahasa Arab برج خليفة yang berarti 'Menara Khalifa'), sebelumnya bernama Burj Dubai, adalah sebuah pencakar langit di Dubai, Uni Emirat Arab yang diresmikan pembukaannya pada 4 Januari 2010. Ketinggian pencakar langit ini adalah 828 meter (2.717 kaki).

IATA Area (Traffic Conference)

Traffic Conferance (TC1, TC2, TC3)

Dalam ilmu ticketing khususnya Internasional, dikenal dengan istilah IATA Area yang dibagi menjadi 3 dan disebut dengan "Traffic Conference" (TC1, TC2 dan TC3) :

AREA 1 (TC 1) meliputi Negara-negara di :
·    Amerika Serikat dan Canada
·    Amerika Utara
·    Amerika Selatan
·    Amerika Tengah
·    Kepulauan di Atlantik dan Pasifik
·    Greenland

AREA 2 (TC 2) meliputi Negara-negara di :
·    Eropa Barat
·    Eropa Timur
·    Afrika
·    Timur Tengah
·    Rusia dan Ukraina

AREA 3 (TC 3) meliputi Negara-negara di :
·    Asia
·    Australia
·    New Zealand
·    Beberapa pulau di Pasifik



1.  AREA 1 (TC 1) meliputi Negara-negara di :
Area 1  atau  TC  1  disebut  juga sebagai  wilayah  Western  Hemispire.  TC  1 diklasifikasikan                              dalam    bebarapa     sub-area     namun     untuk    kepentingan perhitungan harga, area ini diklasifikasikan dalam dua sub-area.
1.1.   Klasifikasi Pertama
a.   Amerika Utara : Canada, USA, Mexico, St. Pierre & Muquelon.
b.  Amerika  Tengah  :  Belize,  Costa  Rica,  El  Salvador,  Guetemala, Honduras, Nicaragua.
c.   Area Karibia : Bahamas, Bermuda, Pulau Karibia, Guyana, French, Guiana, Suriname.
·    Kepulauan Karibia meliputi : Angguilla, Antigua dan Bermuda, Aruba,   Barbados,  Pulau  Cayman,  Cuba,  Dominica,  Republik Dominican,  Grenada,  Guadeloupe,  Haiti,  Jamaica,  Martinique, Montserrat, Netherlands Antiles, St. Kitts dan Nevis, St. Lucia, St Vincent   dan   Grenadines,   Trinidad   dan   Tobago,   Turk   dan Kepulauan Caicos, Pulau Virgin – British.
d.  Amerika  Selatan  :  Argentina,  Bolivia,  Brazil,  Chile,  Colombia, Ecuador, French Guiana, Guyana, Panama, Paraguay, Peru, Suriname, Uruguay, Venezuella.


1.2.   Klasifikasi Kedua
a.   Atlantik Utara : Canada, Greenland, Mexico, dan Amerika Serikat termasuk Alaska, Hawaii, Puerto Rico dan Kepulauan Virgin.
b.  Atlantik Tengah : Area Karibia, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Panama kecuali Argentina, Brazil, Chile, Paraguay, Uruguay.
c.   Atlantic  Selatan  :  Hanya  Argentina,  Brazil,  Chile,  Paraguay  dan
Uruguay (ABCPU).


2.  AREA 2 (TC 2) meliputi Negara-negara di :
Area 2 dibagi dalam tiga sub-area utama :
2.1.   EROPA


Albania, Algeria, Andorra, Austria, Armenia, Azerbaijan, Belanda, Belarus, Belgia, Bosnia H, Bulgaria,  Czehnya, Cyprus, Denmark, Estonia, Finlandia, Francis,  Hungaria, Inggris, Irlandia, Italia, Iceland, Kroasia, Latvia, Liechtenstein, Luxembourg, Libraltar,  Lithuania, Malta,  Madeira, Maroco, Montenegro, Mordova, Macedonia, Monaco, Norwegia, Polandia,  Portugis, Pulau Canary, P Foroe, Rumania, Rusia (Eropa), San Marino, Serbia, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Tunisia, Turki, Ukraina, Yunani.

Di dalam Eropa juga terdapat sub area yang umum diakai seperti berikut ini :


* Eruope Common Aviation Area (ACAA)  
Terdiri dari 28 negara yang meliputi :
Austria, Belgia, Cyprus, Czehny, Denmark, Estonia, Findlandia, Francis, German,   Yunani,  Hungaria,  Iceland,  Irlandia,  Italia,  Latvia,  Malta, Lithuania,   Liechtenstein,  Luxembourg,  Belanda,  Norwegia,  Polandia, Portugis, Slovakia, Slovania, Spanyol, Swedia, Inggris.


* Economic & Monetary Union (EMU) 
Terdiri dari 21 negara meliputi : 
Albania,  Austria, Belgia,  Bosnia, dan Herzegovina, Bulgaria, Kroasia, Findlandia, Francis  termasuk Monako, German, Yunani, Irlandia, Italia Luxembourg, Marcedonia, Moldova, Belanda, Portugis, Romania, Serbia, dan Montenegro.
* Scandinavia : Denmark, Norwegia dan Swedia.


2.2.   AFRIKA
Afrika dibagi dalam beberapa wilayah yaitu :
a.   Afrika Tengah: Malawi, Zambia, Zimbabwe
b.  Afrika Timur : Burundi, Djibouti, Eritrea, Ethopia, Kenya, Rwanda, Somalia, Tanzania dan Uganda.


c.   Afrika Selatan : Botswana, Lesotho, Mozambique, Afrika Selatan, Namibia, Swaziland.
d.  Libya atau Arab Jamahiriya
e.   Kepulauan   Lautan   India   :   Comoscos,   Madagaskar,   Mauritius, Mayotte, Reunion, Sychelles.
f.    Afrika Barat : Angola, Benin, Burkina, Faso, Cameroon, Cape Verde, Republik   Afrika  Tengah,  Chad,  Congo,  Cote  dIvore,  Republik Demokrasi  Liberia,  Mali, Mauritania, Nigeria,  Niger, Principe dan Sao tome, Senegal, sierra Leone dan Togo.


2.3.   TIMUR TENGAH
Berikut  nama Negara-negara  yang  termasuk  di  dalam  kawasan  Timur Tengah :  Bahrain, Egypt, Iran, Iraq, Israel, Yordania, Kuwait, Lebanon, Oman,  Qatar,  Saudi   Arabia,  Sudan,  Emirat  Arab,  Republik  Syria, Republik Yaman.


3.  AREA 3 (TC 3) meliputi Negara-negara di :
Area 3 terdiri dari keseluruhan wilayah Asia kecuali yang termasuk Area 2, Timur India,  Australia, Selandia Baru dan kepulauan-kepulauan kecil di laut pasifik kecuali yang berada di TC 1.


3.1.   Asia Tenggara meliputi Negara-negara berikut ini :
Brunei  Darussalam,  Kamboja,  China termasuk  Hongkong dan  Macau, China, Taipei,  Kepulaua Kristmas,  Kepulauan  Cocos,  Guam,  Wilayah Khusu, Hongkong,   Indonesia,  Kazakhstan,  Kyrgystan,  Laos,  Macau, Malaysia, Kepulauan   Marshall,           Micronesia,                   Mongolia,     Myanmar, Kepulauan  Utara  Mariana,  Pulau,  Philipina,  Rusia  (Asia),  Singapore Tajikistan, Thailand, Timur Leste, Turkmenistan, Uzbekistan, Vietnam.


3.2.   Asia Selatan Subcontinental Area (SASC)
Afganistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maldives, Nepal, Pakistan, Sri
Lanka.


3.3.   Jepang, Korea : Jepang, Korea Selatan, Korea Utara


3.4.   Tenggara Pasifik : Amerika Samoa, Australia, Kepulauan Cook, Fiji, French Polynesia, Kiribati, Nauru, New Caledonia termasuk Kepulauan Loyalty, Selandia  Baru, Niue, Papua Nugini, Samoa, Solomon, Tonga, Tuvalu,  Vanuatu,   Wallis   dan   Kepulauan   Futuna   serta   Kepulauan Intermediate.




Cara Menghitung Avarage Room Rate (ARR)


Cara Menghitung Average Room Rate (ARR)

Setealh kita mengetahui bagaimana Cara Menghitung Occupancy Hotel, maka kali ini akan dibahas bagai mana cara menghitung Average Room Rate (ARR) yang akan digunakan sebagai salah satu indikator dalam menjalankan bisnis hotel. ARR ini juga merupakan salah satu komponen dalam pembuatan Forecast Hotel.

Definisi Average Room Rate?


ARR merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui "rata-rata harga kamar" yang terjual pada kurun waktu tertentu dengan menghitung rata-rata harga kamar berdasarkan jumlah kamar yang dihuni oleh tamu.

Hasil akhir dari penghitungan ARR adalah dalam bentuk mata uang, dimana semakin besar nilainya maka semakin bagus, berlaku juga sebaliknya.

Cara menghitung Average Room Rate?


ARR = (Total Room Revenue/Total Room Occupied)

Contoh kasusnya sebagai berikut :
  • Nama Hotel : Gondonesia Hotel
  • Tanggal : 24 April 2018
  • Room Availibility : 200 Room
  • Room Sold : 170 Room
  • Total Room Revenue (Jumlah Pendapatan Kamar) : IDR 150.000.000
      ARR Gondonesia Hotel = IDR 150.000.000/170 Room = IDR 882.353 perkamar yang dihuni

Jadi, Rata-rata Harga Kamar yang terjual berada pada harga IDR 882.353 perkamar yang dihuni pada tanggal 24 April 2018.

Apa manfaat mengetahui ARR?


Manfaatnya adalah sebagai berikut :
  • Memahami besaran rata-rata harga kamar yang terjual sesuai dengan segmentasi pasar yang dibidik, lalu dibandingkan dengan rata-rata nilai penjualan per kamar yang terhuni dengan kompetitor.
  • Memproyeksikan nilai pendapatan yang akan diraih dalam kurun waktu tertentu
  • Menyeimbangkan values antara harga dan produk yang dijual hotel.
Jadi, dengan mengetahui ARR Hotel, maka akan menjadi lebih hati-hati dalam menerapkan harga yang akan dijual yaitu dengan menyeimbangkan "nilai-nilai" yang akan kita tawarkan dengan "harga" yang sesuai. Sehingga, tidak asal obral harga karena bisa merusak "nilai" yang diberikan yang pada akhirnya berimbas kepada persaingan tidak sehat

Sumber : https://www.ajar.id


Terbang Dengan Citilink, Mau Kenyamanan Lebih? Pilih Kursi Anda (Green Zone)

Biaya pilih kursi Citilink
Syarat & Ketentuan Green/Regular Zone
Green Zone dan Regular Zone adalah program pilih kursi dengan komplimen makanan ringan serta minuman. Dalam program ini penumpang akan dikenakan biaya mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 130.000.
  1. Area Green Zone adalah untuk kursi dari baris 1, 12 & 14 dengan harga Rp 130.000 dan baris 2 – 5 dengan harga Rp 100.000
  2. Area Regular Zone adalah untuk kursi baris 6 s/d 31 (kecuali 12 & 14) dengan harga Rp 55.000
  3. Khusus pembelian Green Zone, penumpang akan mendapatkan komplimen berupa kacang 100 gr, air mineral, asuransi jaminan tepat waktu dan keterlambatan bagasi. Sedangkan pembelian Regular Zone penumpang akan mendapatkan komplimen berupa air mineral, asuransi jaminan tepat waktu dan keterlambatan bagasi.
  4. Apabila komplimen pada poin nomor 3 tidak tersedia diatas pesawat, akan digantikan dengan pilihan lain.
  5. Pembelian produk ini dapat dilakukan di seluruh channel Citilink yaitu, website, mobile apps, call center, ticketing office, dan check-in counter
  6. Tata cara claim komplimen
  7. Khusus untuk kursi pada baris 12 & 14:
  8. Bagi penumpang yang tidak membeli produk ini namun membutuhkan perlakuan khusus, seperti; lanjut usia, ibu hamil, orang tua yang membawa anak kecil dan disabilitas, awak kabin berwenang untuk memindahkan duduk penumpang tersebut dan penumpang tidak mendapat komplimen.
  9. Selain dari ketentuan pada poin 8 dan 10, maka penumpang tidak diperkenankan untuk pindah tempat duduk selama penerbangan.
  10. Produk ini hanya berlaku di penerbangan pertama dan tidak untuk penerbangan lanjutan (connecting flight) dan untuk pilihan kursi mengikuti ketersediaan di penerbangan selanjutnya.
  11. Ketentuan pengembalian dana (refund)
  12. Citilink tidak bertanggung jawab terhadap pelayanan apabila penumpang tidak dapat menunjukan boarding pass berikut dengan bukti pembayaran/e-ticket yang tertera transaksi Green/Regular Zone.
  13. Citilink tidak akan mengenakan biaya kepada penumpang jika penumpang tidak memilih kursi (automatic assign seat).
  14. Citilink berhak mengubah syarat dan ketentuan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
  15. Semua layanan ini berlaku hanya penerbangan domestik

Cara Menghitung Occupancy Hotel (OCC)

Rumus menghitung OCC (Occupancy Hotel)
Untuk menjaga bisnis hotel kita berjalan baik maka harus mengetahui berbagai macam idikator-indikator yang digunakan, salah satunya adalah "Occupancy Hotel".

Definisi Occupancy Hotel?

Merujukpada berbagai sumber, "Occupancy Hotel" adalah tingkatan jumlah hunian kamar hotel yang dihitung berdasarkan besaran jumlah kamar yang "disewa" oleh tamu dan dibandingkan dengan "jumlah kamar yang tersedia" pada kurun waktu tertentu.

Rumus menghitungnya?

Cara menghitung Occupancy adalah Room Sold (kamar yang terjual) dibagi dengan Room Availibility (Jumlah kamar yang tersedia) dikali 100%. Hasil akhir dari perhitungannya adalah berupa index persentase yang diukur dari 0% hingga 100% dimana nilai persentase tertinggi adalah indikator terbaik bagi hotel dan Service untuk Staff makin tinggi juga (biasanya sih begitu).

Rumus  : (Room Sold/Room Availibility) X 100%

Contoh kasusnya sebagai berikut :
  • Nama Hotel : Gondonesia Hotel
  • Tanggal : 24 April 2018
  • Room Availibility : 200 Room
  • Room Sold : 170 Room
Occupancy Gondonesia Hotel : (170 Room Sold/200 Room Availibility) X 100% = 85%
Jadi, tingkat hunian (Occupancy Hotel) Gondonesia Hotel pada tanggal 24 April 2018 diketahui sebesar 85% dari total kamar yang tersedia yaitu 200 Room.

*Occupancy ini dapat dihitung sebelum tanggal berjalan yang biasa disebut sebagai Forecast atau setelah tanggal dilalui.

Manfaat mengetahui Jumah Occupancy Hotel 

Setelah menghitung Occupancy, maka manfaat yang didapat adalah :
  • Mengidentifikasikan volume pekerjaan yang akan/sudah dilalui
  • Menyiapkan jumlah tenaga kerja sesui dengan Occupancy tersebut
  • Menyiapkan berbagai bahan-bahan perlengkapan untuk pembersihan kamar
  • Menyesuikan jumlah bahan-bahan yang digunakan untuk menyiapkan Food and Beverage 
  • Mengidentifikasi peluang bisnis atau menyesuaikan harga kamar
  • Mengidentifikasikan sehat atau tidak sehatnya pelaksanaan operasional hotel
  • Menjadi bahan pertimbangan bagi Owner Hotel untuk mengambil keputusan startegis
Sumber : https://www.ajar.id



Cara Cek Minimum Connecting Times

MCT (Minimum Connecting Time), disusun dan diatur oleh Manager Passenger Services Development IATA di Geneva sesuai dengan resolusi IATA 765.

Apabila perusahaan penerbangan akan mengadakan perubahan ataupun menerapkan suatu peraturan baru, mereka harus menghubungi IATA melalui koordinator MCT dan harus sesuai denganprocedure yang tercantum dalam bab 7 dari IATA Airline Coding Directory.

Tabel Minimum connecting time terdapat pada buku Official Airline Guide sekitar halaman 53. Di tabel tersebut mencantumkan waktu yang digunakan oleh bandara-bandara seluruh negara di dunia, dalam menerapkan Minimum Connecting Time.

Secara umum, minimum connectning time yang digunakan untuk transfer antar penerbangan domestik adalah 20 menit. Sedangkan 1 jam untuk kategori-kategori yang lain seperti antar penerbangan internasional, antara penerbangan domestik dan internasional.

Untuk mengetahui standard Minimum Connecting Times dari suatu flight yang akan diterbangi sudah sesuai dengan standard dari airlines yang berlaku, maka setelah kita melakukan pembukuan reservasi/Booking dan keluar kode booking maka langkah selanjunya adalah :

*SABRE*
1. Tarik kode booking : *HKTI48
2. Entry MCT : VCT*
3. Respons Jika sudah MCT :  
                  MINIMUM CONNECT TIME EDIT VALID FOR ALL CONNECTION

 *AMADEUS*
1. Tarik kode booking : *HKTI48
2. Entry MCT : DMI
3. Respons Jika sudah MCT :  ITINERARY OK

atau

1. Tarik kode booking : *HKTI48
2. Entry MCT : DM2/3 (2 dan 3 adalah segment rute)
3. Respons Jika sudah MCT : 

DM1/2                                                                           
SIN-SIN      FROM      -             TO                                         
CC FLTN-FLTR ORGN EQPTM-CC FLTN-FLTR DEST EQPTM     HMM                         
GA                    3-                      1 I/I:130                         
ACTUAL CONNECTING TIME IS 325                       
*Actual Connecting Time harus lebih besar dari HMM

Batik Air Kembali Raih OTP Tertinggi di Asia Tenggara

OTP Batik Air
IMG by Seasia

Dalam 2 bulan berturut Batik Air berhasil mencapai maskapai penerbangan dengan OTP tertinggi di Asia Tenggara. Hasil survei dari OAG Flightview pada Maret 2018 menunjukkan bahwa Batik Air berhasil mencapai tingkat OTP pada periode Maret 2018 sampai 90,3 persen dengan total operasional 11.774 penerbangan.
Pada bulan sebelumnya, Batik Air juga menempati posisi teratas di Asia Tenggara dalam laporan kinerja tepat waktu (OTP) 85,7 persen dengan 10.671 penerbangan. Adapun yang dimaksud on time performance di sini adalah ketepatan pesawat saat tiba atau berangkat dalam 14 menit dan 59 detik atau kurang dari 15 menit, dari waktu yang dijadwalkan.
CEO Batik Air Achmad Luthfie menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pengelola dan otoritas bandar udara domestik serta internasional dan pemerintah selaku regulator, pengatur lalu lintas udara (ATC).
Achmad juga mengucapkan terima kasih ditujukan pada awak pesawat, karyawan dan karyawati Batik Air dan berbagai pihak yang memberikan dukungan penuh atas operasional Batik Air selama ini. “Dengan bersama-sama, ke depan terus bisa ditingkatkan lagi,” katanya melalui keterangan resmi.
Hingga saat ini Batik Air terbang ke 40 destinasi domestik dan internasional dengan frekuensi mencapai lebih dari 300 penerbangan per hari, didukung kekuatan 54 armada, bertipe Airbus A320 CEO dan Boeing 737-800/900 ER. Untuk pengaturan operasional, Batik Air memiliki utilisasi 12 jam per hari, dua pesawat menjalani perawatan (schedule maintenance) serta satu pesawat sebagai cadangan (stand by).
Untuk mempertahankan tingkat ketepatan waktu, menjawab peningkatan pergerakan penumpang dan pesawat, Batik Air terus menjalankan koordinasi intensif bersama pihak terkait guna memastikan kelancaran operasional penerbangan. OTP, menurut Achmad, sangat krusial karena memerlukan sistem yang terstruktur dan terus menerus antara maintenance dan operasi serta keputusan yang cepat (quick action) dalam menentukan rotasi baru apabila ada hambatan yang terjadi di lapangan (irregularities).
Untuk mempertahankan peringkat itu, Batik Air akan melakukan berbagai strategi tepat, dengan bertujuan agar operasional penerbangan konsisten pada level yang memuaskan. Tingkat OTP per hari terus mengalami penyesuaian, terjadi khususnya saat jam sibuk atau padat (golden time atau peak hours).
“Komitmen Batik Air senantiasa memberikan kualitas layanan terbaik kepada pelanggan dan masyarakat sesuai konsep layanan premium sebelum, saat, serta setelah penerbangan. Batik Air senantiasa menyediakan pilihan perjalanan mengesankan dalam bisnis atau berwisata,” ujar Achmad. (*/NP)

Artikel ini pernah tayang di Infopenerbangan dengan Judul yang sama Batik Air Kembali Raih Otp Tertinggi di Asia Tenggara

Garuda Indonesia Wifi On Board


Tarif WiFi di Pesawat Garuda

Selalu Terhubung di Udara dengan In-flight Connectivity

Akses email dan berbagai sosial media dengan In-flight Connectivity* kami dan tetap terhubung dengan keluarga, teman, atau partner bisnis Anda. Layanan ini tersedia untuk seluruh kelas penerbangan, dan gratis untuk seluruh penumpang First Class.

Untuk menikmati layanan ini Anda harus terhubung dengan jaringan WiFi kami.

Penumpang First Class

  • GarudaWifi
    Ketika tanda untuk menggunakan sabuk pengaman dipadamkan, Anda diperbolehkan untuk mengaktifkan alat elektronik untuk mengakses wi-fi kami. Pilih “GarudaWifi”.
  • Buka Browser
    Buka browser Anda dan Garuda Portal akan muncul. Klik tombol "connect".
  • Login
    Masukan detail login yang ditampilkan di voucher Anda.
  • In-flight Connectivity
    Sekarang Anda sudah dapat terhubung.

Penumpang Executive & Economy Class (On Demand)

  • GarudaWifi
    Ketika tanda untuk menggunakan sabuk pengaman dipadamkan, Anda diperbolehkan untuk mengaktifkan alat elektronik untuk mengakses wi-fi kami. Pilih “GarudaWifi”.
  • Open Browser
    Buka browser Anda dan Garuda Portal akan muncul. Klik tombol "connect".
  • Pilih Paket
    Pilih paket internet Anda.
  • Bayar
    Tuntaskan pembayaran online Anda dengan menggunakan kartu kredit.
  • In-flight Connectivity
    Sekarang Anda sudah dapat terhubung.

Berikut harga paket WiFi yang ditawarkan oleh Garuda Indonesia

Airbus A330-200/300

BERDASARKAN WAKTU
30 Menit (hingga 15MB) USD 5
1 Jam (hingga 30MB) USD 11.95
3 Jam (hingga 50MB) USD 16.95
Selama Perjalanan (hingga 100MB) USD 21.95
*apabila waktu atau kuota habis, maka koneksi internet akan terputus

Boeing 777-300 ER

BERDASARKAN WAKTU
1 Jam USD 11.95
3 Jam USD 16.95
24 Jam USD 21.95
Text Chat (20MB) USD 5
*mulai 5 Oktober, untuk email dan chatting.
Nikmati juga koneksi internet gratis selama 15 menit di semua pesawat Airbus yang memiliki fitur in-flight connectivity. Hubungkan perangkat Anda dengan koneksi wifi kami, buka portal in-flight connectivity melalui browser, dan ikuti petunjuk yang tersedia.
*inflight connectivity tersedia di semua pesawat Boeing777 dan beberapa A330

DIDUKUNG OLEH
Tarif Wifi Garuda Indonesia